Hayden, juara dunia MotoGP 2006, akan meninggalkan Repsol Honda untuk menggantikan Marco Melandri, yang hijrah ke Kawasaki. ”Saya waktu itu senang saat diberi tahu bahwa tim tengah melakukan pembicaraan dengan Nicky,” ujar Stoner, dikutip autosport.com, Rabu (15/10).
Menurut pemenang GP Australia itu, dirinya dimintai pendapat oleh Ducati mengenai rencana merekrut Hayden. ”Mereka mempertimbangkan opini saya. Hal ini membuat saya senang. Saya ikut serta dalam perjanjian perekrutannya,” tutur Stoner.
Ia mengungkapkan, dirinya gembira dengan kedatangan Hayden karena pembalap Amerika Serikat itu dinilai bisa membantunya dalam pengembangan motor. ”Kami memerlukan pembalap yang kuat dan tangguh. Kami membutuhkan orang yang bisa membantu mengembangkan motor,” tutur Stoner.
Dinding di dalam tim
Stoner yakin bakal memiliki relasi kerja yang jauh lebih baik dengan Hayden ketimbang dengan Melandri. ”Saya tahu kami akan bekerja bersama dan tidak bakal bertentangan,” ujar pembalap asal Australia itu.
”Tahun ini ada dinding tidak kelihatan di dalam garasi kami, sedangkan dengan Hayden, hal tersebut tidak akan terjadi lagi,” kata Stoner.
Mengenai kondisi relasinya dengan Melandri, Stoner membuat ilustrasi yang lebih tegas. Dengan tim-tim lain, seperti Yamaha dan Honda, ada tembok yang memang sengaja dibangun. ”Namun, tim kami juga memilikinya. Tembok itu tidak kelihatan, tetapi sebenarnya ada,” tuturnya.
Situasi tanpa komunikasi antara pembalap, menurut Stoner, bukan sesuatu yang dimaui tim. ”Saya kira kami perlu lebih terbuka dan erat dalam bekerja sama. Saya kira situasi akan sama sekali berbeda dengan Hayden,” ujar Stoner.
Dovizioso tidak sabar
Andrea Dovizioso sudah tidak sabar untuk segera bergabung dengan tim pabrikan Repsol Honda. Meski begitu, ia menyadari, bekerja dalam tim yang besar seperti Repsol Honda bukan hal yang mudah.
Dovizioso, pembalap Italia, saat ini masih bergabung dengan tim satelit Honda, JiR Scott. Ia bakal bergabung dengan Repsol Honda untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Hayden.
Mengembangkan motor sembari berpacu dengan kencang adalah sesuatu yang sangat sulit. ”Saya tidak pernah mendapat kesempatan melakukan pekerjaan semacam itu hingga kini, tetapi saya sekarang merasa sangat termotivasi untuk segera melakukannya,” ujar Dovizioso.
Ia yakin, dirinya akan mendapat motor yang hebat, tetapi buru-buru Dovizioso mengingatkan bahwa konsistensi merupakan faktor paling penting untuk tampil lebih kencang.
”Dengan motor itu, Anda tak hanya bisa tampil lebih kencang, tetapi juga lebih konsisten. Kalau sudah konsisten, barulah Anda bisa tampil lebih kencang lagi,” kata Dovizioso. (ato)
http://cetak.kompas.com
No comments:
Post a Comment